Di mana anda tinggal saat ini?

Jumat, 30 Mei 2008

Orang Berdosa yang "Baik"

Orang Berdosa Yang "Baik"

Kisah Para Rasul 16:1-5

Stephen Conn merasa bahya Allah ingin ia menjadi seorang pengkotbah. Tetapi ia merasa agak rugi. Karena telah diselamatkan saat berusia 7 tahun, ia tidak mungkin dapat membuat pendengaranya terpesona dengan cerita tentang masa lalu yang jahat.
Dengan bodoh ia berpikir dapat "memperbaiki" kotbahnya di masa yang akan datang. Namun jauh di lubuk hati ia tahu bahwa Allah tidak akan menjawab permintaanya yang sesat itu. Lalu ia memutuskan untuk mengkotbahkan Alkitab tanpa kesaksian yang dramatis.
Conn menulis di kemudian hari, "kini saya sadar betapa luar biasa sebenarnya kesaksian yang saya miliki. Allah bukan hanya berkuasa membebaskan kita dari dosa, dia pun memiliki kuasa yang jauh lebih besar untuk menjaga kita dari dosa.... Allah tidak hanya menyelamatkan jiwa saya, Dia pun menyelamatkan seluruh hidup saya!"
Kita tidak tahu banyak tentang kehidupan Timotius saat kecul, kecuali ibu dan neneknya yang takut akan Allah dengan setia mengajarinya kitab suci (2 Timotius 1:5; 3:15). Karena itu, Timotius dapat disebut orang yang berdosa yang "baik". Namun , Allah menjadikannya pembimbing yang efektif pada gereja mula-mula.
Semua orang berdosa yang telah di tebus dapat berbicara tentang anugerah Allah yang tak tertandingi. Jika Anda telah diselamatkan dari kehidupan yang berdosa, Anda mungkin memiliki kesaksian yang paling dramatis. Syukur kepada Allah, oleh anugerah-Nya dia dapat memakai kita sebagaimana adanya.